Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar sahabat dakwah? sehat semuanya?
kali ini penulis ingin berbagi cerita perihal kebiasaan buruk kita dalam memanggil dengan nama "samaran". nama asli iwan di panggil keong laut. nama asli dian di panggil Ciplek. dan banyak nama-nama lain yang di panggil tidak sesuai dengan nama yang di berikan oleh orang tua. bolehkah dalam islam memanggil dengan nama samaran?
let's check it out!
Ada tiga perkara yang menggambarkan kecintaanmu kepada saudaramu: kamu mengucapkan salam kepadanya ketika bertemu dengannya; meluaskan tempat untuknya dalam majelis; memanggilnya dengan nama yang paling disukainya (HR al-Hakim dalam Al-Mustadrak).
Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Surah Al Hujuraat : 11)
"Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri," yakni janganlah kalian mencela orang lain. Pengumpat atau orang yang mencela adalah orang-orang tercela dan terlaknat sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut, "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” (QS. Al-Humazah: 1)
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (QS 2 :15)
Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan. (QS 45 : 9)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Jubairah bin adh Dhahak, ia berkata: “Firman Allah: “Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk,” turun untuk kami Bani Salamah.” Abu Jubairah melanjutkan, “Ketika Rasululloh SAW tiba di Madinah, kala itu setiap orang memiliki dua atau tiga nama. Siapa yang memanggil, nama-nama itulah yang dipakai. Mereka berkata, “Wahai Rasululloh SAW, sesungguhnya dia akan marah dengan nama itu. Kemudian turunlah ayat, “Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk” (HR Ahmad).
“Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”. (HR Bukhori Muslim)
Dari Abu Dzarr ra. telah mendengar Rasululloh saw. bersabda,“Siapa yang memanggil seorang dengan kalimat ‘Hai Kafir’, atau ‘musuh ALLOH SWT’, padahal yang dikatakan itu tidak demikian, maka akan kembali pada dirinya sendiri”. (HR Bukhori Muslim)
Dari Abu Dardaa’, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” [HR. Abu Dawud no. 4948, Ad-Daarimiy no. 2736, Al-Baihaqi 9/306, dan yang lainnya. Sanad hadits ini dla’if karena adanya inqitha’, namun maknanya benar].
“Barangsiapa yang mengamati sunnah, niscaya ia akan menemukan bahwa nama-nama yang ada berhubungan dengan pemiliknya yang seakan-akan ia memang diambil darinya sesuai dengan karakternya…… Apabila engkau ingin mengetahui bagaimana nama-nama itu bisa mempengaruhi pemiliknya, maka perhatikanlah hadits Sa’id bin Al-Musayyib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata : “Aku pernah menghadap Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bertanya : “Siapakah namamu ?”. Aku menjawab : “Namaku Huzn”. Beliau bersabda : “(Gantilah), namamu menjadi Sahl (=mudah)”. Aku berkata : “Aku tidak akan menukar nama yang telah diberikan oleh bapakku”. Ibnul-Musayyib berkata : “Sejak saat itu, sifat kasar senantiasa ada dalam keluarga kami”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya. Makna al-huzuunah/huzn adalah al-ghildhah (=kasar)” [Tuhfatul-Mauduud bi-Ahkaamil-Mauluud oleh Ibnul-Qayyim, hal. 84-85, tahqiq : ‘Abdul-Mun’im ‘Aaniy; Daarul-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Cet. 1/1403].
So, Panggillah nama saudara- saudara kita, teman-teman kita dengan nama yang baik baik dan terlebih apabila ia memiliki nama samaran yang di cintainya. panggillah mereka dengan nama yang membawa kepada keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT. bukahkah kita sama-sama mengetahui bahwa nama itu do'a?
semoga bermanfaat.
Wallahu'alam bisshowab.
salam Dakwah!
baca juga :
Dari Abu Dardaa’, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” [HR. Abu Dawud no. 4948, Ad-Daarimiy no. 2736, Al-Baihaqi 9/306, dan yang lainnya. Sanad hadits ini dla’if karena adanya inqitha’, namun maknanya benar].
“Barangsiapa yang mengamati sunnah, niscaya ia akan menemukan bahwa nama-nama yang ada berhubungan dengan pemiliknya yang seakan-akan ia memang diambil darinya sesuai dengan karakternya…… Apabila engkau ingin mengetahui bagaimana nama-nama itu bisa mempengaruhi pemiliknya, maka perhatikanlah hadits Sa’id bin Al-Musayyib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata : “Aku pernah menghadap Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bertanya : “Siapakah namamu ?”. Aku menjawab : “Namaku Huzn”. Beliau bersabda : “(Gantilah), namamu menjadi Sahl (=mudah)”. Aku berkata : “Aku tidak akan menukar nama yang telah diberikan oleh bapakku”. Ibnul-Musayyib berkata : “Sejak saat itu, sifat kasar senantiasa ada dalam keluarga kami”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya. Makna al-huzuunah/huzn adalah al-ghildhah (=kasar)” [Tuhfatul-Mauduud bi-Ahkaamil-Mauluud oleh Ibnul-Qayyim, hal. 84-85, tahqiq : ‘Abdul-Mun’im ‘Aaniy; Daarul-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Cet. 1/1403].
So, Panggillah nama saudara- saudara kita, teman-teman kita dengan nama yang baik baik dan terlebih apabila ia memiliki nama samaran yang di cintainya. panggillah mereka dengan nama yang membawa kepada keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT. bukahkah kita sama-sama mengetahui bahwa nama itu do'a?
semoga bermanfaat.
Wallahu'alam bisshowab.
salam Dakwah!
baca juga :
0 komentar :
Posting Komentar