" sungguh beruntung orang -orang yang beriman; orang-orang yang khusuk dalam sholatnya...."sampai akhir ayat; "yaitu orang orang yang selalu memelihara sholat mereka...."(Al-mukminun:1-9).
"orang-orang yang khusuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabb mereka, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al-Baqarah:46)
selanjutnya Allah juga berfirman :
"Sesungguhnya yang takut (bertakwa) kepada Allah hanyalah para ulama. (Al-fatir:28)dimana maksud ulama disini ialah orang yang berilmu. Semakin tinggi ilmu Shahih seseorang maka semakin takutlah ia kepada Rabb-Nya. jadi tak heran jika Hasan Al-Basri berkata :
" ilmu itu ada 2 macam : ilmu ungkapan lidah, dan ilmu sanubari. ilmu sanubari ialah ilmu yang bermanfaat, sedangkan ilmu lidah ialah hujah Allah atas manusia.Allah berfirman :
"Apakah kamu yang lebih beruntung wahai orang-orang musyrik ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam,dengan sujud dan berdiri. sedangkan ia takut akan adzab akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-Nya..."(Az-zumar:9)
2. Hendaknya orang yang Sholat menyadari bahwa Shalat adalah perjumpaan, sekaligus komunikasi dengan Allah.
"Apabila seorang diantara kamu sedang shalat, sesungguhnya dirinya sedang berkomunikasi kepada Allah. maka janganlah ia membuang ludah ke hadapan muka, atau kearah kanan: tapi hendaklah ia membuangnya ke-sebelah kiri, atau di bawah telap kakinya (Al-Bukhari:531)
selanjutnya Imam Nawawi berkata:
"Sabda beliau "....Sesungguhnya ia sedang berkomunikasi kepada Rabb-Nya....", merupakan isyarat akan pentingnya keikhlasan hati, kehadirannya dalam Shalat dan pengosongannya dari selain dzikir kepada Allah...."(lihat Syarhu Shahih Muslim V/40-41)
Jika shalat adalah komunikasi seorang hamba kepada pencipta-Nya dan itu sudah pasti disadari oleh yang sedang shalat; maka sudah selayaknya hal itu memacu diri kita untuk bersikap khusyuk.
3. Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari shalat
Aisyah pernah berkata:
"aku pernah bertanya kepada Rasulullah tentang berpalingnya wajah di kala sholat ke arah lain, beliau menjawab, Itu adalah hasil curian setan dari sholat seorang hamba.(Bukhari-571)At-Tayyibi menyatakan:
"Dinamakan dengan hasil curian menunjukkan betapa buruknya perbuatan itu. karena orang yang shalat itu tengah menghadap Allah, namun setan mengintai dan mencuri kesempatan. apabila ia lengah, setan langsung beraksi
4. Memilih tempat Sholat yang sesuai
- Tenang, jauh dari keributan-keributan yang di timbulkan. Sesungguhnya nabi pernah marah ketika dalam sholat beliau mendengar suara ribut di belakangnya.
- Hadirnya malaikat. artinya, kita menghindari hal-hal /sesuatu yang menghalangi malaikat (rahmat) untuk memasuki tempat kita menunaikan sholat. misalnya lukisan benda bernyawa atau anjing. karena nabi bersabda,:
"Para malaikat tidak akan memasuki rumah yang didalam nya ada lukisan benda bernyawa atau anjing.
5. Memanjangkan bacaan
Rasulullah pernah di tanya:
"shalat bagaimana yang paling utama? beliau menjawab: yang panjang qunut/kekhusyuannya. (HR. Bukhari:374)Imam Ibnul Arabi menyatakan:
"Aku mencoba menyelidiki sumber-sumber kekhusyuan lalu kudapati ada sepuluh perkara: ketaatan, ibadah, kesinambungan melakukan amal shalih, shalat malam, berdiri panjang dalam sholat, berdo'a , ketundukan, diam tenang, dan tidak menoleh-noleh. kesemuanya adalah alternatif yang saling terkait. namun yang paling berpengaruh ialah ketundukan, berdiam diri, bangun malam (lihat Al-Aridhah)
6. Hendaknya kita sholat, seperti sholatnya orang yang akan meninggal esok
Rasulullah pernah menegaskan:
"apabila engkau shalat, maka sholatlah kamu dengan shalatnya orang-orang yang akan meninggalkan alam fana....."( Ibnu Majah:4171)
itulah 6 cara Khusyuk kepada Allah di dalam sholat. semoga bisa membantu kita untuk lebih khusyuk di dalam shalat. Wallahu 'alam Bishowab.
0 komentar :
Posting Komentar