
1. Syair dari Ibnu Al-Mubarak
Wahai yang berilmu
Yang berburu harta orang miskin
Berkutat pada kesenangan dunia
Dengan dalih mengesampingkan agama
Engkau dibuatnya gila
Padahal engkaulah obat bagi orang gila
Mana kisah yang engkau tuturkan
Tentang ilmu Aun dan Ibnu Sirin
Mana cerita dan pernyataanmu
Tentang kewajiban menghadapi kekuasaan
Jika engkau katakan terpaksa, mengapa?
Tergelincir sudah keledai ilmu di tanah yang liat
2. Syair oleh Al-Aqdul Farid
Mereka tampakkan agama di hadapan AllahDan pada dinar mereka berputarBagi-Nya ia sholat dan berpuasaBagi-Nya pula ia haji dan berziarahAndaikata muncul diatas kekayaanDan mereka punya saya, pastilah terbangJika orang berilmu sesat dan diikuti orang lainIa pun ikut sesatMaka, selain is sendiri yang hilangIa juga menghilangkan orang lainSeperti bahtera yang jatuh di air dalamTenggelam dan Menenggelamkan seluruh yang ada di dalam
3. Syair oleh Sufyan Ast-Tausari
Wahai yang menjauh dari akhlak karimahTak perlu membanggakan ilmu yang melimpahSiapa yang ilmunya tidak memperbaiki akhlaknyakelak di akhirat tak akan mendapat manfaat
4. Syair oleh Ahnaf bin Qais
Mungkin orang sabar tertawa meskipun perihTetap hatinya yang panas mengaduh - aduhMungkin lidah orang sabar kelu mengungkapkantetapi hatinya lancar mengeja jawaban
5. Syair oleh Usamah bin Munqidz
Aku mengkhianati hatikuWajahku tersenyum padahal hatiku menangis sedihHati tenang bila mengeluhMerasa nyaman bila tenangTidak seperti hinanya orang yang mengeluhLihatlah betapa indah kesabaran lilinterlihat memendarkan cahayapadahal terbakar panasOrang mula engkau lihat tertawaPadahal hatinya penuh luka
6. Syair oleh Abu Hamid Al-Ghazali
Wahai yang panjang tidur dan lalaiBanyak tidur mewariskan penyesalanJika engkau sudah turun ke kuburanTidur panjang setelah kematianUntukmu tanah pun di hamparkanDosakah atau pahala yang engkau kerjakanSelamatkah engkau dari serangan malaikat maut?
7. Syair oleh Abdullah bin Al-Mubarak
Jika engkau ingin bicara kebatilanSegera tempati dengan tasbihDiam itu lebih baik daripada bicara panjang lebarSekalipun engkau fasih berkata - kata
8. Syair oleh Nashr bin Ahmad
Lidah pemuda itu kematian dang pemuda jika ia tak tahuDiantara kedua bibir setiap orang menjadi ajang kematianBanyak yang membuka pintu keburukan bagi dirinyaJika tak ada gembok bagi mulutnyaKetika lisan seseorang banyak bercelotehMaka lisan seseorang itu mendatangkan bencanaJika engkau ingin hidup bahagia dan selamatAtur dan bedakan apa yang engkau katakan dan kerjakan
9. Syair oleh Abu Ad-Dharda'
Kurangi bicaramu dan Mohonlah perlidungan dari bahayanyaSesungguhnya bencana terikat dengan sebagian darinyaJaga lisanmy dan lestarikan diamnyaSampai ia seperti terpenjaraJadikan hatimu wakil lisanmu, dan katakan padanyaPerkataan kalian pasti diperhitungkan
10. Syair oleh Habib bin Aus Ath-Thai
Pukulan seorang penulis dengan ujung jarinyaLebih mematahkan daripada pedang yang tajamJikau kau ingin memusuhi yang hasudTumpahkan darah mereka dengan mata pena